Profil Desa Kemawi

Ketahui informasi secara rinci Desa Kemawi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kemawi

Tentang Kami

Profil Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Banyumas, sebuah desa bersejarah yang hidup dari perkebunan karet. Jelajahi kisah asal-usul desa dari tokoh Mbah Semawi, geliat ekonomi para penyadap getah, dan kekayaan tradisi budaya yang mengakar kuat di tengah a

  • Sentra Perkebunan Karet Rakyat

    Perekonomian Desa Kemawi secara dominan ditopang oleh perkebunan karet, di mana sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani dan penyadap getah, menjadikannya salah satu pemasok karet utama di wilayah Banyumas timur.

  • Warisan Sejarah Mbah Semawi

    Asal-usul desa ini terkait erat dengan figur babad alas bernama Mbah Semawi, yang petilasannya hingga kini dihormati dan menjadi pusat tradisi "Grebeg Benda" sebagai wujud syukur masyarakat.

  • Potensi Pertanian Terpadu

    Selain karet, Desa Kemawi memiliki lahan subur yang potensial untuk pengembangan komoditas lain seperti kapulaga dan tanaman keras lainnya, serta didukung oleh kelembagaan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif.

Pasang Disini

Terselip di antara kontur perbukitan hijau Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Desa Kemawi memancarkan aura ketenangan yang khas dari sebuah desa perkebunan. Kehidupan di sini mengalir mengikuti ritme alam, terutama siklus sadapan getah karet yang menjadi urat nadi perekonomian warganya. Desa Kemawi bukan hanya sekadar wilayah agraris, tetapi juga sebuah ruang sosial yang kaya akan narasi sejarah, tradisi leluhur dan semangat gotong royong yang kental. Dengan perkebunan karet rakyat yang membentang luas, desa ini adalah representasi dari ketangguhan masyarakat dalam mengolah anugerah alam menjadi sumber penghidupan.

Sebagai sebuah entitas pemerintahan dengan kode wilayah 33.02.09.2004, Desa Kemawi menawarkan sebuah potret unik tentang bagaimana sebuah komoditas mampu membentuk karakter dan tatanan sosial sebuah komunitas. Sebagian besar lahan produktif di desa ini didedikasikan untuk tanaman karet, menjadikan profesi sebagai petani atau penyadap getah sebagai pemandangan lumrah sehari-hari. Geliat ekonomi yang bersumber dari getah putih ini, berpadu dengan kisah babad alas Mbah Semawi, menjadikan frasa seperti "Desa Kemawi Somagede," "petani karet Banyumas," dan "sejarah Desa Kemawi" sebagai gerbang untuk memahami jiwa dan potensi desa ini secara mendalam.

Sejarah dan Asal-Usul Desa

Berbeda dengan banyak desa lain yang asal-usulnya terkadang samar, Desa Kemawi memiliki cerita tutur yang mengakar kuat di kalangan warganya. Nama "Kemawi" diyakini berasal dari nama seorang tokoh sakti yang pertama kali membuka hutan atau babad alas di wilayah ini, yaitu Mbah Semawi. Beliau dikenal sebagai seorang pengembara yang singgah dan akhirnya menetap, mengubah kawasan hutan belantara menjadi sebuah permukiman yang subur dan layak huni bagi anak cucunya.

Untuk menghormati jasa-jasa Mbah Semawi, masyarakat setempat mendirikan sebuah petilasan yang hingga kini masih terawat dengan baik dan dianggap keramat. Petilasan ini bukan hanya menjadi monumen sejarah, tetapi juga pusat kegiatan budaya yang paling penting di desa, yakni tradisi "Grebeg Benda". Tradisi ini merupakan sebuah prosesi adat tahunan yang digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah, sekaligus untuk mengenang dan mendoakan arwah Mbah Semawi dan para leluhur desa. Dalam acara ini, berbagai benda pusaka dan hasil bumi diarak keliling desa, menjadi sebuah tontonan budaya yang sarat makna dan mempererat ikatan sosial warga.

Secara administratif, pemerintahan Desa Kemawi saat ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan jajarannya, dengan pusat pelayanan di Kantor Balai Desa Kemawi. Berdasarkan data BPS dalam "Kecamatan Somagede Dalam Angka 2024," Desa Kemawi memiliki luas wilayah 3,36 km², menempatkannya sebagai salah satu desa yang cukup luas di kecamatan tersebut. Tata kelola pemerintahan berfokus pada pelayanan publik dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui dukungan terhadap sektor pertanian dan perkebunan.

Karet sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Pemandangan paling dominan saat memasuki wilayah Desa Kemawi adalah hamparan perkebunan karet rakyat. Pohon-pohon karet dengan guratan sadapan di batangnya menjadi saksi bisu perjuangan ekonomi sebagian besar warga. Sejak pagi buta, para petani sudah berangkat ke kebun untuk memulai ritual nderes atau menyadap getah. Getah yang terkumpul dalam mangkuk-mangkuk kecil kemudian dikumpulkan untuk diolah menjadi lump (gumpalan karet) sebelum akhirnya dijual kepada para pengepul.

Kehidupan ekonomi di Desa Kemawi sangat bergantung pada fluktuasi harga karet di pasaran. Ketika harga karet membaik, daya beli masyarakat meningkat dan roda perekonomian desa berputar lebih kencang. Sebaliknya, saat harga anjlok, para petani harus memutar otak untuk mencari sumber pendapatan alternatif. Ketergantungan pada komoditas tunggal ini menjadi tantangan sekaligus kekuatan. Di satu sisi, ia menciptakan spesialisasi dan efisiensi. Di sisi lain, ia membuat ekonomi desa rentan terhadap gejolak pasar eksternal.

Untuk mengatasi hal ini, sebagian warga mulai melakukan diversifikasi tanaman. Di sela-sela pohon karet, beberapa petani menanam komoditas lain yang memiliki nilai ekonomi, seperti kapulaga. Kehadiran kelembagaan seperti kelompok tani menjadi sangat penting sebagai wadah untuk berbagi informasi mengenai teknik budidaya yang lebih baik, akses pasar, serta program-program bantuan dari pemerintah yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Dinamika Sosial dan Pemberdayaan Perempuan

Dengan populasi yang diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 jiwa, kehidupan sosial di Desa Kemawi berjalan harmonis dengan semangat kekeluargaan yang tinggi. Gotong royong menjadi pilar utama dalam berbagai aktivitas komunal, mulai dari perbaikan fasilitas umum hingga penyelenggaraan acara adat seperti Grebeg Benda.

Satu hal yang menonjol dalam dinamika sosial Desa Kemawi adalah peran aktif kaum perempuan dalam pembangunan desa. Hal ini salah satunya tercermin dari keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sida Makmur. Kelompok ini menjadi wadah bagi para perempuan untuk berkreasi dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi keluarga. KWT Sida Makmur pernah menerima bantuan dari pemerintah daerah, seperti yang tercatat dalam pemberitaan pada tahun 2017, berupa alat pencacah rumput. Bantuan semacam ini menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap pemberdayaan perempuan di sektor pertanian dan peternakan skala rumah tangga. Melalui KWT, para perempuan tidak hanya belajar keterampilan baru tetapi juga memperkuat jaringan sosial dan rasa percaya diri mereka.

Infrastruktur dan Potensi Pengembangan

Sebagai wilayah perkebunan, infrastruktur jalan menjadi faktor vital bagi Desa Kemawi untuk kelancaran transportasi hasil bumi. Pemerintah desa dan kabupaten secara bertahap terus melakukan perbaikan dan pemeliharaan jalan, meskipun tantangan kondisi geografis perbukitan terkadang menjadi kendala. Fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih telah menjangkau sebagian besar permukiman warga.

Di sektor pendidikan, di Desa Kemawi terdapat fasilitas pendidikan tingkat dasar (Sekolah Dasar) yang melayani kebutuhan belajar anak-anak di desa tersebut. Untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, para siswa biasanya akan menuju ke pusat kecamatan di Desa Somagede. Demikian pula untuk layanan kesehatan, Puskesmas Somagede menjadi rujukan utama bagi warga Kemawi untuk mendapatkan layanan medis.

Menatap ke depan, Desa Kemawi memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Selain memperkuat sektor perkebunan karet melalui peremajaan tanaman dan peningkatan kualitas getah, diversifikasi pertanian menjadi kunci. Pengembangan komoditas bernilai tinggi seperti kapulaga, kopi, atau tanaman keras lainnya dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan. Selain itu, kekayaan budaya berupa tradisi Grebeg Benda memiliki potensi untuk dikemas menjadi sebuah atraksi wisata budaya yang dapat menarik pengunjung dan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat. Dengan memadukan kekuatan ekonomi dari getah karet, kekayaan sejarah Mbah Semawi, dan semangat warganya, Desa Kemawi berpotensi untuk tumbuh menjadi desa yang sejahtera, mandiri, dan berkarakter kuat.